Karesidenan Surakarta terdiri dari :
1. Solo
2. Klaten pendamping di Barat Selatan
3. Boyolali pendamping di sebelah Barat
4. Karanganyar pendamping di sebelah Timur
5. Sragen pendamping sebelah Utara
6. dan Wonogiri pendamping sebelah selatan
Solo sebagai pusat kota merupakan kota yang membutuhkan daerah-daerah sekitarnya untuk memasuk segala kebutuhan yang ada apakah itu sayur, bahan baku industri, tenaga kerja. Jadi Solo tidak bisa berdiri sendiri sebagai suatu daerah yang mandiri seperti halnya Kota Jakarta yang memerlukan daerah sekitarnya seperti Bekasi, Bogor, Tangerang, Depok untuk menopangnya.
Seperti halnya Jakarta Solo adalah menjadi center kegiatan baik pemerintahan, perdagangan, pendidikan di kota-kota sekelilingnya.
Orang sekitar Solo akan merasa bangga dan menyebut dirinya sebagai orang Solo karena memang ada keterkaitan secara budaya dan rasa. Karena memang pada dasarnya dulunya daerah-daerah tersebut adalah daerah yang masih termasuk bagian dari Keraton Surakarta Hadiningrat maupun Pura Mangkunegaran sebagai pemangku kekuasaan dan pemerintahan di jaman dahulu secara historisnya.
Kota Solopun bisa ramai dikarenakan tidak saja oleh warga Kodya Solo saja, tetapi para migran bolak-balik dari Karesidenan tersebut baik yang mau berdagang, sekolah, bekerja, maupun rekreasi yang tentunya membikin kota ini setiap hari bukannya berkurang tetapi semakin padat dan tentunya timbul masalah baru berupa kemacetan di jam-jam sekolah maupun jam kerja.
Beberapa fasilitas publik yang dimiliki :
- Bidang transportasi : Terminal Bus Tirtonadi, Stasiun Kereta Balapan, Purwosari dan Mesen sebagai pendukungnya, juga ada terminal peti kemas atau pusat pergudangan di Pedaringan di daerah Kentingan.
1. Solo
2. Klaten pendamping di Barat Selatan
3. Boyolali pendamping di sebelah Barat
4. Karanganyar pendamping di sebelah Timur
5. Sragen pendamping sebelah Utara
6. dan Wonogiri pendamping sebelah selatan
Solo sebagai pusat kota merupakan kota yang membutuhkan daerah-daerah sekitarnya untuk memasuk segala kebutuhan yang ada apakah itu sayur, bahan baku industri, tenaga kerja. Jadi Solo tidak bisa berdiri sendiri sebagai suatu daerah yang mandiri seperti halnya Kota Jakarta yang memerlukan daerah sekitarnya seperti Bekasi, Bogor, Tangerang, Depok untuk menopangnya.
Seperti halnya Jakarta Solo adalah menjadi center kegiatan baik pemerintahan, perdagangan, pendidikan di kota-kota sekelilingnya.
Orang sekitar Solo akan merasa bangga dan menyebut dirinya sebagai orang Solo karena memang ada keterkaitan secara budaya dan rasa. Karena memang pada dasarnya dulunya daerah-daerah tersebut adalah daerah yang masih termasuk bagian dari Keraton Surakarta Hadiningrat maupun Pura Mangkunegaran sebagai pemangku kekuasaan dan pemerintahan di jaman dahulu secara historisnya.
Kota Solopun bisa ramai dikarenakan tidak saja oleh warga Kodya Solo saja, tetapi para migran bolak-balik dari Karesidenan tersebut baik yang mau berdagang, sekolah, bekerja, maupun rekreasi yang tentunya membikin kota ini setiap hari bukannya berkurang tetapi semakin padat dan tentunya timbul masalah baru berupa kemacetan di jam-jam sekolah maupun jam kerja.
Beberapa fasilitas publik yang dimiliki :
- Bidang transportasi : Terminal Bus Tirtonadi, Stasiun Kereta Balapan, Purwosari dan Mesen sebagai pendukungnya, juga ada terminal peti kemas atau pusat pergudangan di Pedaringan di daerah Kentingan.
- Bidang olahraga juga tersedia beberapa fasilitas yaitu stadiun manahan yang merupakan fasilitas olahraga terpadu yang menyediakan bisa digunakan untuk berbagai lapangan olahraga, yang tentunya paling megah adalah stadiun sepakbolanya, disamping lapangan basket, kolalam renang, lapangan tenis, velodrome sepeda, arena jogging dikarenakan memang wilayah ini cukup nyaman dengan pohon rindang berupa cemara yang dari jaman dulu memang tumbuh. Kemudian Stadion Sriwedari stadion sepakbola yang lama yang sampai saat inipun masih sering dipakai untuk latihan maupun melakukan pertandingan, Stadion Basket Bhinneka di daerah Sriwedari juga, dan berbagai tempat latihan olahraga yang lebih kecil yang tersebar di seluruh kota.
- Infrastruktur Pendidikan : fasilitas sekolah dari TK sampai perguruan tinggi yang cukup banyak pilihannya tergantung kemampuan anak dan orang tua kemana dia mau menyekolahkan anaknya. Dari yang kualitas terbagus sampai yang ecek-ecek pun ada. Beberapa Universitas yang cukup dikenal yaitu UNS, UMS, STIES, UNSA, STAIN, STSI atau ISInya dalang dan tari klasik dan seni gamelan sebagai ciri khasnya, disamping mahasiswa lokal dari berbagai daerah banyak juga mahasiswa luar negeri yang menimba ilmu disini apakah dari Eropa, Amerika dan Asia tentunya termasuk juga beberapa saudara muslim dari Thailand Selatan.
- Fasilitas perdagangan : baik berupa pasar tradisional maupun pasar modern masih eksis dan tetap ramai setiap harinya.
Beberapa pasar yang dikenal :
1. Pasar Gede dengan pasar harian maupun khususnya pusat jualan buah impor dan pets marketnya dan beberapa grosir barang pecah belah maupun obat-obatan disekitarnya,\
2. Pasar Legi yang dikenal sebagai patokan / barometer harga-harga sayuran nasional karena memang menampung dari petani di sekitar Solo yang memasok barang dagangannya di Pasar ini dalam partai besar.
3. Pasar Klewer, pusat perdagangan tekstil yang cukup di kenal di seluruh Indonesia tidak hanya di Karesidenan Solo saja, karena kalo dilihat plat mobil yang mencari barang dagangan daerah berbagai daerah di kota Jawa apakah dari Timur maupun ke arah barat, tentunya dengan barang dagangan khas berupa kain batiknya yang klewer - klewer di gantung di kios-kiosnya. Dan Pasar ini sekarang ditopang karena mungkin sudah tidak bisa menampung pedagangnya di Pasar Beteng (PGSnya).
4. Solo Granmall sbg salah satu pusat pertokoan modern dengan tenant utama Hypermartnya Matahari sebagai salah satu penarik minat pengunjungnya dan juga Solo Square, Makro, Alfa maupun Goro.
- Tempat - tempat historis / budaya yang ada antara lain Kraton Solo, Pura Mangkunegaran berikut dengan banyak asset yang dimiliki kedua kraton ini yang tersebar diseluruh kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar